Rabu, 14 April 2010

Tips Pacaran Ala kristen

Pacaran bagi orang Kristen ditandai dengan:

1.Proses Peralihan dari Subjective Love ke Objective Love.

Subjective love sebenarnya tidak berbeda daripada manipulative love yaitu kasih dan pemberian yang diberikan untuk memanipulir orang yang menerima. Pemberian yang dipaksakan sesuai dengan kemauan dan tugas dari si pemberi dan tidak memperhitungkan akan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh si penerima. Sesuai dengan sinful naturenya, setiap anak kecil telah belajar mengembangkan subjective love. Dan subjective love ini tidak dapat menjadi dasar pernikahan. Pacaran adalah saat yang tepat untuk mematikan sinful nature tsb, dan mengubah kecenderungan subjective love menjadi objective love. Yaitu memberi sesuai dengan apa yang baik yang betul-betul dibutuhkan si penerima

2.Proses Peralihan dari Envious Love ke Jealous Love.
Envious sering diterjemahkan sama dengan jealous yaitu cemburu. Padahal envious mempunyai pengertian yang berbeda.Envious adalah kecemburuan yang negatif yang ingin mengambil dan merebut apa yang tidak menjadi haknya. Sedangkan jealous adalah kecemburuan yang positif yang menuntut apa yang memang menjadi hak dan miliknya. Tidak heran, kalau Alkitab sering menyaksikan Allah sebagai Allah yang jealous, yang cemburu (misal: 20:5). Israel milik-Nya umat tebusan-Nya. Kalau Israel menyembah berhala atau lebih mempercayai bangsa-bangsa kafir sebagai pelindungnya, Allah cemburu dan akan merebut Israel kembali kepada-Nya. Begitu pula dengan pergaulan pemuda-pemudi. Pacaran muda-mudi Kristen harus ditandai dengan jealous love. Mereka tidak boleh menuntut sesuatu yang bukan atau belum menjadi haknya ( seperti: hubungan seksual pra-nikah, wewenang mengatur kehidupannya, dsb). Tetapi mereka harus menuntut apa yang memang menjadi haknya, seperti kesempatan untuk dialog, pelayanan ibadah pada Allah dalam Tuhan Yesus, dsb.

3.Proses Peralihan dari Romantic Love ke Real Love.
Romantic love adalah kasih yang tidak realistis, kasih dalam alam mimpi yang didasarkan pada pengertian yang keliru bahwa kehidupan ini manis semata-mata. Muda-mudi yang berpacaran biasanya terjerat pada romantic love. Mereka semata-mata menikmati hidup sepuas-puasnya tanpa coba mempertanyakan realitanya, misal: - apakah kata-kata dan janji-janjinya dapat dipercaya, - apakah dia memang orang yang begitu sabar, caring, penuh tanggung jawab seperti yang selama ini ditampilkan - apakah realita hidup akan seperti ini terus penuh cumbu-rayu,rekreasi, jalan-jalan, cari hiburan) Pacaran adalah persiapan pernikahan, oleh karena itu pacaran Kristen tidak mengenal dimabuk cinta. Pacaran Kristen boleh?dinikmati tetapi harus berpegang pada hal-hal yang realistis.

Pacaran dari orang-orang non-Kristen hampir selalu activity-center. Isi dan pusat dari pacaran tidak lain daripada aktivitas (nonton, jalan-jalan, duduk berdampingan, cari tempat rekreasi, dsb.), sehingga pacaran 10 tahun pun tetap merupakan 2 pribadi yang saling tidak mengenal. Sedangkan pacaran orang-orang Kristen berbeda. Sekali lagi orang-orang Kristen juga boleh berekreasi dsb, tetapi centernya (isi dan pusatnya) bukan pada rekreasi itu sendiri, tapi pada dialog yaitu interaksi antara dua pribadi secara utuh (Martin Buber, I and Thou, by Walter Kauffmann, Charles Scribner's Sons, NY: 1970), sehingga hasilnya suatu pengenalan yang benar dan mendalam.

5.Proses Peralihan dari Sexual Oriented ke Personal Oriented.
Pacaran orang Kristen bukanlah saat untuk melatih dan melampiaskan kebutuhan seksuil. Orientasi dari kedua insan tsb,bukanlah pada hal-hal seksuil, tapi sekali lagi (seperti telah disebutkan dalam no. 4) pada pengenalan pribadi yang mendalam.
Jadi, masa pacaran memang tidak lain daripada masa persiapan pernikahan.
Oleh karena itu pengenalan pribadi yang mendalam adalah keharusan. Melalui dialog, kita akan mengenal beberapa hal yang sangat primer sebagai dasar pertimbangan apakah pacaran akan diteruskan atau putus sampai disini.

Beberapa hal yang primer tsb, antara lain:

* Imannya.
Apakah sebagai orang Kristen dia betul-betul sudah dilahirkan kembali (Yoh 3:3), mempunyai rasa takut akan Tuhan (Amsal 1:7)?lebih daripada ketakutannya pada manusia, sehingga di tempat-tempat yang tersembunyi dari mata manusia sekalipun ia tetap takut berbuat dosa. Apakah ia mempunyai kehausan akan kebenaran Allah dan menjunjung tinggi hal-hal rohani

* Kematangan Pribadinya.
Apakah ia dapat menyelesaikan konflik-konflik dalam hidupnya dengan cara yang baik Dapat bergaul dan menghormati orang-orang tua Apakah ia menghargai pendapat orang lain

* Temperamennya.
Apakah ia dapat menerima dan memberi kasih secara sehat Dapat menempatkan diri dalam lingkungan yang baru bahkan sanggup membina komunikasi dengan mereka Apakah emosinya cukup stabil

* Tanggung-jawabnya.
Apakah dia secara konsisten dapat menunjukkan tanggung-jawabnya,baik dalam studi, pekerjaan, uang, seks, dsb.

Kegagalan dialog akan menutup kemungkinan mengenali hal-hal yang primer di atas. Dan pacaran 10 tahun sekalipun belum mempersiapkan mereka memasuki phase pernikahan.

Kegagalan dalam dialog biasanya ditandai dengan pemikiran-pemikiran berikut:
* Saya takut bertengkar dengan dia, takut menanyakan hal-hal yang dia tidak sukai.
* Setiap kali bertemu kami selalu mencari acara keluar ... atau kami ingin selalu bercumbuan saja.
* Saya rasa dia akan meninggalkan saya kalau saya menuntut kebenaran yang saya yakini. Saya takut ditinggalkan.
* Saya tidak keberatan atas kebiasaannya, wataknya bahkan jalan pikirannya asalkan dia tetap mencintai saya, dsb.

Selasa, 13 April 2010

Cara Pacaran Menurut Kristen

Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita dalam setiap aspek kehidupan. Termasuk diantaranya hubungan kita dengan kekasih/pacar. Kita berkencan untuk mendapatkan kesenangan, persahabatan, pengembangan kepribadian dan memilih kawan, bukan untuk popularitas atau untuk merasa aman. Jangan biarkan lingkungan pergaulan memaksa kamu memasuki situasi kencan yang kurang pantas. Ketahuilah bahwa lebih dari 50% remaja putri dan lebih dari 40% remaja putra tidak pernah berkencan pada masa-masa SMA. Alkitab memberikan kita beberapa pegangan yang jelas untuk membimbing kita dalam membuat keputusan mengenai soal kencan/pacaran.


1.Jagalah hatimu.
Alkitab mengatakan kepada kita untuk berhati-hati dalam memberikan/menyampaikan kasih sayang kita , karena hati kita mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita.

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." ( Amsal 4:23 )

2.Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul.
Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip ini berhubungan erat dengan yang hal yang pertama dan sama pentingnya dalam pergaulan seperti dalam hubungan kencan/pacaran.

"Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." ( 1 Korintus 15:33)

3.Orang Kristen hanya boleh berkencan/berpacaran dengan sesama Kristen.
Biarpun berteman dengan teman non-kristen tidak dilarang, mereka yang khususnya dekat di hati haruslah orang percaya yang sudah dewasa yang merupakan pengikut Kristus yang taat dalam hidupnya.

"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? " ( 2 Korintus 6:14 ).

4.Apakah itu cinta yang sesungguhnya?
1 Korintus 13:4-7 mendeskripsikan cinta yang sesungguhnya. Tanyalah hatimu pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah kalian sabar satu sama lain?
Apakan kalian baik terhadap satu sama lain?
Apakah kalian saling cemburuan?
Apakah kalian suka menyombongkan baik diri sendiri maupun sang pasangan?
Apakah ada kerendah-hatian dalam hubungan kalian?
Apa kalian kasar memperlakukan satu sama lain?
Apa kalian saling mementingkan diri sendiri?
Apa kalian mudah marah terhadap satu sama lain?
Apa kalian suka mengingat-ingat kesalahan sang pasangan di masa lalu?
Jujurkah kalian satu sama lain?
Apakah kalian saling melindungi?
Apakah kalian saling mempercayai?

Kalau jawabanmu “Ya” untuk semua pertanyaan diatas, artinya 1 Korintus 13 seperti Firman Tuhan berkata, kalian sungguh saling mengasihi satu sama lain. Kalau ada jawabanmu yang “Tidak” atas pertanyaan-pertanyaan di atas, artinya mungkin kalian harus mendiskusikan hal-hal di atas dengan pacarmu.

Seberapa jauhkah terlalu jauh?

Banyak pelajar-pelajar menanyakan, "Seberapa jauh yang kita boleh lakukan dalam berpacaran/berkencan?" Beberapa prinsip yang akan menolongmu untuk memutuskan apa yang pantas dan yang tidak dalam berpacaran/berkencan:


Apakah situasi yang kuciptakan mengundang dosa seksual atau menghindarinya?
1 Korintus 6:18 berkata "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! " Kita tidak dapat melakukan ini apabila kita mencobai diri kita sendiri karena kecerobohan kita.

Bagaimanakah reputasi sang kekasih/pacar?
Ketika menerima undangan kencan pada dasarnya seperti berkata, "Aku memiliki kesamaan pandangan dengan engkau." Hal inilah yang dapat membuat kamu menyesal nantinya. Ingatlah 1 Korintus 15:33 , "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik."

Apakah ada pengaruh obat-obatan atau alkohol?
Jangan merubah pandanganmu hanya untuk pacarmu.

Apa aku tertarik dengan tipe orang yg salah?
Yakinkan bahwa pesan yang kamu sampaikan dengan perbuatanmu tidak membuat orang lain merubah pandanganmu.

Sadarkah aku kalau dosa itu terbit dari hati?
Matius 5:28 berkata, "Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia dalam hatinya"

Apakah tempat berkencanmu tepat dan pantas?
Tujuan yang baik kadang terlupakan oleh godaan dan kesempatan yang terlalu besar.

Apakah aku melakukan sesuatu yang merangsang secara seksual?
Jangan melakukan kontak yang merangsang seksual seperti 'petting'.

Kalau sudah terlanjur jauh, mengapa memutuskan untuk berhenti?

1.Tuhan itu pengampun.
1 Yohanes 1:9 berkata bahwa Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Kamu dapat mulai sesuatu yang baru dengan Tuhan kapanpun.

2.Tuhan itu kudus.
FirmanNya berkata bahwa dosa sex itu salah, dan Dia tahu segala yang terbaik.

3.Tuhan itu penuh kasih.
Tuhan tau bahwa hubungan yang terlalu jauh sebelum pernikahan cenderung memisahkan sebuah pasangan dan mengakibatkan pernikahan yang kurang bahagia. Ia tahu bahwa banyak pria tidak mau menikahi wanita yang pernah berhubungan terlalu intim dengan pria lain

Eksekusi Makam Mbah Priok Diwarnai Bentrok Antara Warga dan Aparat






Aparat Satpol Pamong Praja yang akan melakukan eksekusi makam tokoh Muslim Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad mendapat perlawanan dari ratusan warga Tanjung Priok, Rabu (14/4) pagi.

Bentrokan itu terjadi di depan pintu gerbang makam tokoh yang juga dikenal dengan panggilan Mbah Priok. Namun tidak ada korban jiwa dalam sengketa lahan tersebut.

Aksi saling lempar antara warga dan aparat Satpol PP yang bersiap mengeksekusi lahan yang dipersengketakan itu sempat mereda namun kembali terjadi ketika alat berat aparat beraksi pukul 07.30 WIB. Ratusan warga yang menolak rencana penggusuran tetap bertahan di lokasi makam tersebut.

Bentrokan antara warga dengan Satpol PP itu merupakan kelanjutan dari sengketa antara PT.Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan ahli waris Habib Al Haddad.

Menurut warga setempat, upaya penertiban itu merupakan pemaksaan yang inkonstitusional karena makam tersebut tidak hanya menjadi saksi sejarah perjuangan Islam tetapi juga tanahnya diakui sejak zaman Belanda.

Pada 11 Maret lalu, Pemprov DKI Jakarta sudah menyatakan bahwa Mbah Priok itu tidak akan digusur kecuali bangunan ilegal disekitarnya. "Kita akan menghormati makam itu. Kita nggak akan eksekusi makam, malah Pelindo akan membuat monumen ditempat itu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto.

Namun Pemprov DKI akan menertibkan bangunan yang didirikan ahli waris dan pengikut Mbah Priok karena dianggap ilegal dan digunakan para peziarah yang ingin mengunjungi makam kendati jasad Mbah Priok sudah tidak lagi ada ditempat itu.

Jasad Mbah Priok beserta jasad lain yang berada di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dobo, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, telah dipindahkan ke TPU Semper karena lokasi di JL Dobo itu sudah menjadi tanah milik PT Pelindo II berdasarkan putusan pengadilan. Pemindahan tersebut dilakukan sejak 1997 namun para ahli waris kemudian membangun kembali bangunan fisik makam ditempat semula pada September 1999.

Selain membangun makam, para ahli waris juga mendirikan bangunan tambahan secara ilegal di sekeliling makam sehingga PT Pelindo II meminta bantuan Pemprov DKI menertibkan bangunan tersebut karena areal itu masuk dalam rencana perluasan pelabuhan peti kemas.

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Soegiono mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat pemberitahuan pada 16 Februari yang dilanjutkan dengan surat peringatan pertama pada 24 Februari dan surat peringatan kedua pada 9 Maret. "Kalau mereka bisa bongkar sendiri, itu tidak jadi masalah. Tapi kalau tidak, akan ditertibkan," kata Bambang.

Ia mengatakan ahli waris mengklaim kepemilikan tanah di lokasi tersebut hingga seluas 5,4 hektar. Bukti kepemilikan yang diajukan adalah berdasarkan Eigendom Verponding No.4341 dan No.1780 namun telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 5 Juni 2002 bahwa tanah tersebut adalah milik sah PT Pelindo II.

Menurut Surat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta tertanggal 10 Februari 2009 No.80/-1.711.11, makam Al Haddad telah dipindahkan ke TPU Semper pada 21 Agustus 1997, dan sebagian dibawa ke luar kota sesuai permintaan ahli waris.

Kamis, 08 April 2010

asAL MuASal sUkU baTak


Namaku Rohani sirait. Asal muasal kata namaku adalah karena Bapakku adalah suku Batak yang bermarga sirait, jadi sebagai kaum patrilinial yang baik maka aku juga menyandang marga sirait

Bagaimana sebenarnya asal muasal suku Batak? Bahkan ada orang yang bertanya-tanya adakah kaitannya antara asal muasal suku Batak dengan kemampuan mereka dalam mendominasi sektor transportasi darat Indonesia umumnya dan Jakarta khususnya? (jadi supir maksudnya…) hehehe…

Maka beginilah ceritanya:

Sebenarnya beberapa versi menghiasi sejarah tentang asal usul suku Batak. Singkatnya salah satu versi itu dapat dijelaskan begini (ini serius loh):

Suku Batak itu berasal dari Thailand, terus ke Semenanjung Malaysia lalu menyeberang ke Sumatera dan menghuni Sianjur Mula Mula, daerah pinggiran Danau Toba, lebih kurang delapan kilometer arah barat Pangururan, Kabupaten Toba Samosir

Namun kalo itu tidak cukup, maka beginilah penjelasannya (ini juga serius loh):

Suku bangsa Batak itu adalah Proto Malayan, sama seperti suku bangsa Toraja. Mungkin ini adalah salah satu jawaban kok beberapa bahasa Toraja itu mirip dengan bahasa Batak. Sedangkan Neo Malayan itu turunannya adalah suku-suku bangsa Jawa, Bugis, Aceh, Minangkabau, Sunda, Madura dan sebagainya.

Jadi gitu, Suku bangsa Batak itu awalnya adalah salah satu suku dari Proto Malayan yang bermukim di pegunungan perbatasan Burma (Myanmar sekarang) dan Siam (Thailand sekarang). Selama ribuan tahun lamanya suku bangsa Batak itu bertempat tinggal dengan suku bangsa Proton Malayan lainnya, seperti Karen, Igorot, Toraja, Bontoc, Ranau, Meo, Tayal dan Wajo. Bayangkan betapa bosannya selama ribuan tahun hidup di gunung terus. Gak ada tv, gak ada mal, apalagi artis. Hanya ada pepohonan dan bebatuan. Kriik.. krikk.. krikk… sepi….

Zaman dulu suku-suku Proto Malayan itu orangnya gak gaul, gak mau berhubungan dengan dunia luar. Mereka setia tinggaI di pegunungan. Kemungkinan besar mereka gak pernah piknik ke pantai. Hehe.. Ini berbeda sekali dengan suku-suku Neo Malayan. Suku-suku Neo Malayan lebih suka tinggal di tepi laut atau tanah datar terbuka. Sama seperti Dono, Kasino, Indro yang difilm-flmnya pasti ada saja adegan pergi ke pantai.

Tapi semua itu berakhir. Si Suku-suku Proto Malayan terpaksa berhenti menutup diri di pegunungan itu. Karena sekitar tahun 1000 Sebelum Masehi (SM), suku bangsa Mongol datang menyerang dan terpaksalah mereka kabur ke selatan, sepanjang sungai-sungai Irawady, Salween, serta Mekong.

Udah itu,, mereka gak cuma didesak oleh si suku-suku mongol itu. Ternyata mereka juga didesak bangsa Syan yang bukan Proto Malayan, tapi Palae Mongoloid. Jadinya sebagian besar suku-suku Proto Malayan itu terdesak sampai ke tepi laut di teluk Martaban (kasian nenek moyang ku..). Hilanglah sifat-sifat kuper yang mereka gemari.

Nah.. sekarang mereka sudah tinggal di tepi laut. Tentunya sekarang mereka sudah bisa piknik ke pantai…(Yeeee…) Di tepi laut, kebudayaan Proto Malayan ini jadinya mulai kecampur dengan budaya Hindu (bahasa kerennya terakulturasi), Ini juga mempengaruhi bahasanya. Seperti contohnya dalam bahasa Batak, istilah-istilah seperti debata, singa, surgo, batara dan mangaraja.

Tapi emang dasar orang gunung, Suku-suku proto Malayan tentunya kurang senang bertempat tinggal di tepi laut. Terlalu banyak orang asing yang harus diperhitungkan.

” Bihkskh jhk, lkjajs jjasj dfre dafed laisf, jkansajk ahbjks fdljfl sfjdklj dnflk! Dsdnk- dsdnk cgruu neianh hula hrifsj thanydioi… Oringh.. Oringh.. ajsklaj ;kl; nklklj jklj skjd. Bajk hjaksd kla!” tutur salah seorang pria Proto Malayan sambil menggaruk-garuk pantatnya yang baru saja digigit kepiting laut.

Jika diterjemahkan menjadi: ”Busset daah, males banget gw di tepi laut, mana banyak orang banget di sini! Lama-lama cabut jg gw.. Oringh.. Oringh.. Mana lagi bini’ gw. Bikinin kopi sono!”

Mereka murung. Sedih. Mereka gak tahan lagi menanggung derita ini. Beberapa orang bahkan sampai mencoba bunuh diri dengan cara menusuk-nusukan capit kepiting ke ketek kiri mereka, sebab konon katanya mereka percaya bahwa letak jantung adalah di ketek kiri. Hehe…

Ini sangat menyakitkan… Gak ada lagi tempat terisolasi seperti mereka biasanya. Mereka gak tahan lagi. Lalu mereka memberanikan diri mengambil resiko, menyeberangi lautan mencari tempat tertutup.

Suku-suku dari Proto Malayan pun akhirnya terpisah-pisah. Suku-suku bangsa Proto Malayan yang kecil-kecil, banyak yang melancong dan akhirnya menetap di Filipina. Di situ mereka membentuk komunitas baru dan buka bisnis togel… (hehe.. gaklah). Disana mereka menolak agama Islam dan agama Katholik. Padahal 90 persen orang Filipina, yang suku-sukunya Neo Malayan, beragama Islam dan agama Katholik, seperti suku Tagalog.

Ada juga yang ke Taiwan. Suku bangsa Tayal pergi ke puncak-puncak gunung di Taiwan sejak 3.000 tahun lalu sampai sekarang (Jangan-jangan mereka itu leluhur F4 yang di serial meteor garden. Hehe) Mereka tidak ambil pusing bahwa tanah-tanah datar di tepi pantai Taiwan, silih berganti direbut Cina, Belanda, Cina, Jepang dan Cina lagi.

”Jkjg jklj ljklj hhs, hha akhcu jh, hkau jhj gkh! Hkhs auhi jo seeeept… seeept seept… seept.. (Lo mau perang kek, mau ngapain kek. Gw kagak peduli! Terserah lo dah booss… booos.. boos… boos…)” teriak mereka dari gunung sambil menyaksikan tanah datar di tepi pantai Taiwan direbut silih berganti.

Sejak 3.000 tahun di Taiwan mereka menolak segala macam agama. Tetapi sesudah Perang Dunia II mereka mulai mau menerima Kristen dari pendeta-pendeta Kanada, yang membawa ilmu kesehatan modern.

Suku bangsa Toraja mendarat di Sulawesi. Di situ mereka selama 3.000 tahun hingga sekarang kontra dengan suku-suku bangsa Bugis dan Makasar, yang adalah Neo Malayan. Mereka berantem mulu (udah mirip Israel-Palestina aja yak…). Agama Islam sekitar 400 tahun sudah diterima Bugis dan Makasar. Tetapi suku Toraja gak mau. Tapi pas abad XX suku bangsa Toraja mau menerima Protestan Calvinist dari pendeta-pendeta Belanda.

Sementara suku Karen tetap bertahan di pegunungan Burma. Sampai sekarang juga berantem terus dengan suku bangsa Burma yang membentuk Republik Burma. Suku bangsa Karen tetap menolak agama Budha, yang dianut orang-orang Burma dan Siam. suku bangsa Karen sejak abad ke-XIX menerima agama Kristen/British Baptists dari pendeta-pendeta Inggris.

Sedangkan suku bangsa Ranau mendarat di Sumatera Barat, lalu selama 2.500 tahun berkurung di sekitar Danau Ranau. Lepas dari segala pengaruh kerajaan Sriwijaya, kerajaan Darmasraya, dan apa saja yang timbul dan lenyap di Sumatera Selatan. Tapi sekitar tahun 1550 suku bangsa Ranau ditaklukkan kesultanan Banten, yang membutuhkan sekitar Danau Ranau untuk penanaman merica untuk ekspor. Nah, Tulisannya si suku bangsa Ranau inilah yang paling dekat ke tulisan Batak. Sedangkan bahasa Igorot (di Filipina) itulah bahasa terdekat dengan bahasa Batak.

Lalu bagaimana nasib si suku bangsa Batak, nenek moyangku? Tenang-tenang… ternyata mereka mendarat di pantai Barat pulau Sumatera. Di situ suku bangsa Batak terpecah menjadi beberapa gelombang (gelombang radio tidak termasuk). Gelombang pertama berlayar terus dan mendarat di pulau-pulau Simular, Nias, Batu, Mentawai, Siberut sampai ke Enggano (Sumatera Selatan).

Gelombang kedua mendarat di muara sungai Simpang, sekarang Singkil. Mereka bergerak sepanjang sungai Simpang Kiri dan menetap di Kutacane. Dari situ mereka menduduki seluruh pedalaman Aceh. Itulah yang menjadi orang-orang Gayo, dan Alas.

Sementara gelombang ketiga mendarat di muara Sungai Sorkam, antara Barus dan Siboga. Memasuki pedalaman daerah yang sekarang dikenal sebagai Doloksanggul dan belakangan menetap di kaki Gunung Pusuk Buhit (2005 meter), di tepi danau Toba sebelah barat, sekarang di seberang Pangururan. Dari situ berkembang dan akhirnya menduduki tanah Batak yang sekarang, antara Aceh dan Minangkabau, antara Samudera Hindia dan Selat Malaka. Jadi begitulah garis beras (eh, besar) dari migrasinya suku bangsa Batak.

Begitu ceritanya…

Tapi ada juga versi lainnya yang mengatakan Suku Batak berasal dari India melalui Barus atau dari Alas Gayo berkelana ke Selatan hingga bermukim di pinggir Danau Toba. Batu bertulis (prasasti) di Portibi bertahun 1208 yang dibaca Prof. Nilakantisasri (Guru Besar Purbakala dari Madras, India) menjelaskan, pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya yang menyebabkan bermukimnya 1.500 orang Tamil di Barus. Pada tahun 1275 Mojopahit menyerang Sriwijaya, hingga menguasai daerah Pane, Haru, Padang Lawas. Sekitar tahun 1.400 kerajaan Nakur berkuasa di sebelah timur Danau Toba, Tanah Karo dan sebagian Aceh.

Jadi intinya:

1. Asal usul orang Batak tidak ada hubungannya dengan kemampuan suku itu menguasai sektor transportasi darat Indonesia.

2. Ternyata aku ada keturunan Thailand-nya…

Rabu, 07 April 2010

hri nie w bte bgt......
gi asyik2`a krja ditmpt pkl tb2 prut skit bgt ga bs d`ajk kmpromi gi...
gliran istrhat mao mkn siang prut w tmbah skit gie jd ga npsu makn...
pi enk sie alna dpt uang mkan....