Senin, 27 September 2010

Kata Kata Mutiara

Anda bertanggung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri.

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan..

Kelakukan kita terhadap kehidupan, menentukan sikap kehidupan terhadap kita.

Setiap orang mencoba mencapai suatu hal yang besar, tanpa menyadari, bahwa hidup itu adalah kumpulan dari hal-hal kecil.

Waktu berjalan begitu lambat ketika kita merindukan seseorang yang kita cintai.

Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya.

Teman adalah keluarga yang kita pilih sendiri untuk diri kita.

Pertemanan itu seperti jika anda mengencingi diri anda sendiri. Semua orang bisa melihatnya, tapi hanya anda yang merasakan kehangatannya.

Rabu, 01 September 2010

Jemaat Gereja Gelar Kebaktian di Depan Istana Negara

Forum Solidaritas Kebebasan Beragama hari ini akan menggeruduk Istana Negara Republik Indonesia di Jakarta. Mereka akan menggelar aksi dengan beribadah dan berorasi.

Berdasarkan rilis yang diterima okezone, Minggu (15/8/2010), aksi tersebut akan digelar pukul 13.00 WIB.

Adapun Forum Solidaritas Kebebasan Beragama ini terdiri dari Jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah beserta jemaat gereja lainnya, dan didukung oleh tokoh-tokoh bangsa dan berbagai organisasi masyarakat sipil.

Mereka secara tegas mempertanyakan, “Dimanakah kami bisa beribadah saat kami berada di bumi Ibu Pertiwi ini?” lantaran menurut mereka, di sana-sini dilarang beribadah. Sementara beribadah di depan Istana menjadi sebuah pilihan.

Sebelumnya, Jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah di Kampung Ciketing, RT03/RW06, Mustika Jaya Bekasi Timur, diserang oleh sejumlah ormas tertentu dan sekelompok orang pada Minggu 8 Agustus, dengan alasan tidak memiliki izin.

1000 Orang Tuntut Kebebasan Beragama


Sebanyak 30 elemen masyarakat berkumpul dan menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta. Mereka menuntut adanya kebebasan beragama yang dilindungi negara.
Pantauan di lokasi, aksi dilakukan bergeser dari rencana semula yaitu menjadi di dekat patung kuda. Hal ini dikarenakan jalur di depan istana telah disterilkan, sebagai persiapan peringatan HUT RI pada Selasa lusa.

“Kami didukung 30 elemen bangsa. Di sini bukan hanya satu agama tapi untuk seluruh agama yang ada. Kami juga meminta kebebasan beragama,” kata juru bicara Saor Siagian di lokasi, Minggu (15/8/2010).

Saor menambahkan, pihaknya kecewa dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait masalah kebebasan beragama ini. “Kami kecewa dengan pemerintahan SBY, karena kebebasan beragama di Indonesia tidak bisa bisa dilaksanakan,” tandasnya.

Sebagian besar pendemo yang berjumlah sekira seribu orang itu mengenakan pakaian serba hitam dan membawa bendera yang diikatkan setengah tiang di sebilah bambu. “Ini (bendera setangah tiang) simbol duka cita kebebasan beragama di Indonesia,” tegas Saor.

Selain itu, peserta demo juga mengenakan pita warna merah dan biru yang diikatkan di lengan masing-masing. Aksi yang dimulai pukul 13.30 WIB dengan orasi ini kemudian dilanjutkan dengan kebaktian bersama.

Jatuhnya Meteor di Kota Cirebon


Benda mirip meteor yang jatuh di Cirebon sempat membuat heboh warga di sekitar areal kompleks Pabrik Gula Tersana Baru, Babakan, Cirebon. Bahkan, meteor yang jatuh dan meleleh itu sempat membentuk lafaz Allah.

Tanah bekas jatuhnya benda tersebut membentuk lubang berdiameter sekira satu meter. Karena mengeluarkan bau belereng yang menyengat hidung, warga akhirnya menutup lokasi bekas jatuhnya benda langit tersebut dengan pasir.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, Kamis (19/8/2010), benda yang jatuh sekira pukul 21.00 WIB semalam ini kini sudah diamankan di Mapolsek Babakan, Cirebon.

Sebelumnya meteor juga jatuh di Duren Sawit, Jakarta Timur. Bahkan, akibat jatuhnya meteor tersebut dua rumah. Tak hanya itu, meteor tersebut juga sempat menghantarkan hawa panas yang membuat benda di sekitar lokasi meleleh.

Jika benda yang di Cirebon juga membuat benda di sekitarnya meleleh, maka kemungkinan ciri-ciri benda tersebut meteorit sudah terpenuhi. Namun, Lapan masih menunggu penelitian lebih lanjut.

Fenomena Terbelahnya Langit di Yogyakarta


Fenomena Menarik Dari Terbelahnya Langit Yogyakarta - Masyarakat di Yogyakarta dikejutkan oleh fenomena alam berupa cahaya yang menyorot sehingga langit seperti terbelah. Mirip sinar senter raksasa, cahaya biru terang benderang membelah langit Yogyakarta.

"Indah sekali sih, tapi saya bertanya-tanya apakah akan ada bencana," kata Listy Budiharjo yang menyaksikan fenomena senter rasasa itu di Jalan HOS Cokroaminoto, Yogyakarta ketika ditemui Tempo, akhir pekan lalu.

Saat Listy melintas di Jalan HOS Cokroaminoto, ratusan orang memandang ke langit dan menonton fenomena langit terbelah itu. Dia pun ikut menyaksikan dan melihat pemandangan yang istimewa itu.

Fenomena langit Yogyakarta terbelah itu terjadi pada 11 Juni 2010. Tak banyak media yang mengungkapnya. Tapi, beberapa situs astronomi heboh membahasnya. Sepintas foto tersebut adalah hasil rekayasa dengan Adobe Photoshop. Padahal itu foto asli. Foto tersebut diambil oleh Ney Cassanova dari wilayah Kalasan, Yogyakarta, pada 11 Juni 2010 pukul 17.30.

Listy dan banyak orang yang menyaksikan fenomena itu pun dilanda rasa khawatir. Mereka cemas fenomena itu akan mendatangkan bencana seperti ketika Yogyakarta gempa selama dua hari. Listy mengaku melihat kejadian itu sore menjelang magrib.

Ketua Jogja Astro Club Mutoha Arkanuddin membenarkan adanya peristiwa itu. Jika Listy hanya melihat satu fenomena senter raksasa, maka Mutoha menyaksikan dua persitiwa sekaligus. "Namanya Anticrepuscular Rays dan Crepuscular Ray atau sun rays," kata Mutoha ketika dihubungi Tempo, Jumat, (18/6).

Menurut Mutoha, fenomena anticrepuscular ray dan crepuscular ray itu sudah sering terjadi. Hanya saja fenomena langit terbelah yang terjadi pada 11 Juni 2010 itu sangat mencolok cahayanya. "Padahal itu sudah biasa terjadi seperti kita melihat pelangi dan bisa dilihat dengan mata telanjang," kata Mutoha.

Mutoha menjelaskan, anticrepuscular terjadi di langit sebelah Timur, sementara crepuscular terjadi sebelah Barat. Keduanya, kata Mutoha muncul pada saat matahari terbenam, yakni sekitar pulul 17.30. "Biasanya menjelang magrib," katanya.

Crepuscular Ray terjadi ketika cahaya matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek lain dan biasanya terlihat menjelang matahari terbit atau tenggelam. Adapun anticrepuscular Ray adalah fenomena yang mirip dengan Crepuscular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari. ( tempointeraktif.com )