Rabu, 15 Desember 2010

Diguyur Gerimis, SBY Bertahan Nonton Sendratari

Meski diguyur hujan gerimis, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap bertahan menonton sendratari saat pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-32 malam ini.

Di panggung terbuka Taman Budaya Ardha Candra Denpasar, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, nampak serius dan takjub melihat penampilan sendratari kolosal yang dimainkan para mahasiswa Institut Seni Indonesia ISI Denpasar.

Sejak pementasan awal sendratari yang mengusung judul "Anggada Duta", memang sudah diwarnai hujan gerimis. Sampai-sampai Gubernur Bali Made Mangku Pastik mengaku cemas jika turun hujan saat pertunjukkan pembukaan PKB.

Saat pentas memasuki babak akhir, gerimis hujan mulai lebat sehingga sebagian penonton memilih pulang. Padahal diawal acara, para penonton diminta agar tidak meninggalkan lokasi dan menunggu sampai SBY pulang.

Di bawah germis lumayan lebat, SBY dan para menteri, serta undangan VIP lainnya tetap bertahan meskipun harus berbasah-basahan. Untungnya, sekitar 10 menit kemudian, pentas sendratari berakhir, sehingga Presiden sampai tuntas menonton.

Tidak hanya itu, warga dan para penonton langsung memberi applaus saat melihat SBY dan Ibu Negara berjalan menuju panggung memberi ucapan selamat dan mengajak foto bareng kepada para pemain sendrarari.

Kalender tahunan PKB bagi SBY memiliki arti penting sehingga ia selalu menyempatkan diri hadir. "Setiap PKB saya tergerak hadir menikmati hasil kreativitas seni dan budaya Bali yang kaya akan warna, pagelaran saraehan semua itu sayang kalau dilewatkan," katanya di Denpasar, Sabtu (12/06/2010).

Saat memberi sambutan pembukaan, SBY menyatakan, tema yang diangkat di PKB yakni "Sudamala" atau mendalami kemurnian nurani sangatlah tepat. "Tema ini cukup luhur, relevan dengan apa yang kita kampanyekan yakni karakter bangsa yang unggul berdasar ilmu dan peradaban," ucap Presiden SBY.

Disampaikan SBY, bahwa masa depan bangsa ditentukan ketajaman pikiran, kehalusan budi, dan kemurnian nurani. "Kita tidak boleh kehilangan karekter bangsa, dan sebagai puncak kebudayaan PKB tidaklah statis, harus berkembang terus, menjadi jembatan budaya lokal dan global, sehingga bisa melahirkan kesadaran global," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar